Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2011

everest, 14 hari 15 juta

'selama masih bisa dimimpikan, pasti masih bisa dicapai' Kebetulan yang indah mempertemukan saya pada seorang laki-laki tangguh yang sudah menjelajahi banyak gunung di dunia ini. Pertanyaan saya langsung tertuju pada gambar gunung di belakang kursi kerja nya, Mount Everest. 'have you ever been there?' 'ya, tentu saja! sekarang, mendaki everest sudah tidak lagi keren kok! kamu mengikuti berita tim indonesia di ekspedisi 7 summit? beberapa meter sebelum puncak, mereka antri kok.' 'wow! mereka pasti antri karena jalur yang sempit, luas puncak yang juga sempit dan tentu karena ada banyak orang yang mampu menjadi summitter. hahaha! maka, bagaimana caranya ke sana?'

a plan

My dad always told me, " your plan is 40%. another 60% is God's plan ". Thats why, you have to do your best. Because your best is only 40% and you are not allowed to ask God what to do. One day, my friends and I plan: Huge plan Flight GA 080 Jakarta (CGK) Denpasar (DPS) 15/05/11 11:45 14:30 GA 081 Denpasar (DPS) Jakarta (CGK) 17/05/11 15:00 15:45 Tickets and Seats GA 080 HELGA/ JIL 1264502318534 GA 081 HELGA/ JIL 1264502318535 Quotes Total x,xxx,xxx.00 IDR Conditions of Carriage for Passengers and Baggage 1.… is non – refundable, non – re – routable, and non – endorsable. printed date 2/18/2011 3:53 pm

Sawah dan Air di Purwakarta

Ketika saya masih kecil, setiap kali melintasi rumah petani dan kebun-kebun di lereng gunung, saya berandai-andai: “ingin sekali menikah di usia muda dengan laki-laki lebih tua dan memiliki banyak anak. ingin tinggal di desa dengan sawah dan kebun dan anjing dan kambing dan internet wifi. Iya, saya ingin menjadi petani yang sukses. Dalam angan-angan, rumah kami pasti besar dan hangat di daerah pegunungan yang dingin. Pekerjaan kami bertani. Di malam hari, keluarga kami mengakses internet dan sarana komunikasi untuk pendidikan anak-anak serta mengikuti perkembangan jaman.” -Life goes-

Para Homogen di Purwakarta

malam ini mendung, saya pergi bersama malaikat kecil dan sekelompok laki-laki muda ke rumah peristirahatan di luar kota. hari ini hari pertama kami bertemu setelah beberapa tahun dan saya membawa serta segerombolan saudara bernama 'nekad' di balik pasmina hitam saya. Ibukota yang sesak dengan jumlah penduduk 9 juta di malam hari membuat otak-otak ini lebih gosong dari otak-otak ikan, dan saya ingin melarikan diri. kami terjebak macet, diguyur hujan, kehilangan tiket tol dan kelewatan pintu tol dimana seharusnya kami keluar hingga dua kali bolak balik. perjalanan kami tempuh dua kali lipat lebih lama dari biasanya, hingga akhirnya tiba di rumah itu jam 4 pagi. tepat ketika ayam berkokok, kami terlelap di atas kasur tipis yang digelar di ruang keluarga.