Skip to main content

Sawah dan Air di Purwakarta

Ketika saya masih kecil, setiap kali melintasi rumah petani dan kebun-kebun di lereng gunung, saya berandai-andai: “ingin sekali menikah di usia muda dengan laki-laki lebih tua dan memiliki banyak anak. ingin tinggal di desa dengan sawah dan kebun dan anjing dan kambing dan internet wifi. Iya, saya ingin menjadi petani yang sukses. Dalam angan-angan, rumah kami pasti besar dan hangat di daerah pegunungan yang dingin. Pekerjaan kami bertani. Di malam hari, keluarga kami mengakses internet dan sarana komunikasi untuk pendidikan anak-anak serta mengikuti perkembangan jaman.”
-Life goes-

Beberapa bagian dalam mimpi itu masih sebuah mimpi. Saya tidak menyertakan nama orang, nama kota dan nama negara. Dan hari ini saya masih hidup n berpegang pada sepotong kalimat indah ‘jika kau mampu memimpikannya, kau pasti mampu mewujudkannya”
-Life goes-
Saya kehilangan seseorang yang sangat kucintai dan seorang sahabat karena mimpi itu. Mereka tak bisa mengerti bagaimana bisa lebih menyukai sawah dan air daripada banyak hal keren lain.
-Life goes-
Suatu hari saya menemukan sawah dan air yang indah.
Indonesian State has thousands of islands and fertile land that make agriculture as well as a maritime country. Fatherland in Bahasa Indonesia is tanah air means land and water.
Makanan pokok masyarakat Indonesia ialah nasi yang berasal dari beras yang ditanam di sawah. Hari itu, saya berkenalan dengan sawah, pematang, lumpur dan hewan-hewan kecilnya. Sawah dibagi menjadi petak-petak besar untuk mempermudah proses tanam, panen dan memberinya nama.(sesuai nama pemilik. misalnya kelak kumiliki satu petak, orang akan menyebutnya 'sawah eneng geulis')Sawah-sawah itu ditanami beras merah dan putih.(It is not associated with the red and white color Indonesian flag, but purely due to the nutrient content of brown rice) Masyarakat menyebutnya beras organik. Taukah kamu apa yang disebut organik? Yang pasti, tanpa bahan kimia. Maka, kotoran kerbau dan kotoran kita – manusia lah dimanfaatkan sebagai pupuk (cek via wikipedia di link yang tersedia)
Saya orang kota yang menganggap sawah as a scenery. Maka ketika memegang padi, hati ini girang dan kujatuhkan diri pada tumpukan padi yang baru dipanen. Haha, gatal dan sangat menyenangkan. Ini foto dengan teman-teman baik, para petani.
I know the secret to be the best person. It is grow in the open air, and eat and sleep with the earth.
Ada tiga mata air bersih yang keluar dari tanah di sana. iya, negara kita ini subur, my dear. Itulah mengapa ratusan tahun lalu penjajah betah tinggal di sini. semua air dari mata air dialirkan ke sawah dan rumah penduduk. Air mengairi sawah, diminum, masak dan untuk mandi, lalu sisanya turun kebawah ke sungai besar. Saya suka mandi di sana. Seolah-olah sudah berbagi dengan padi terlebih dahulu. prioritas yang pas;) Ini foto ketika bermain air dengan teman baik dari kota, seorang pustakawan.

Jika mandi di kota, air buangan kamar mandi masuk ke got, gorong-gorong, sungai lalu diolah suatu perusahaan, dipergunakan untuk minum dan masak, berubah menjadi banjir sebagai jalur sampah, atau diam menggenang begitu saja untuk habitat nyamuk, dan mungkin akhirnya masuk lautan sambil bertengkar dengan minyak-minyak. Seorang teman saya mengatakan, jika ingin berinvestasi, mari kita ber investasi air. harganya diprediksi akan semakin mahal bahkan mengalahkan harga emas.

maka, di mana kita bisa menyimpan air untuk masa depan? mau berapa liter kita ber investasi?

Comments

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295