Skip to main content

Para Homogen di Purwakarta

malam ini mendung,
saya pergi bersama malaikat kecil dan sekelompok laki-laki muda ke rumah peristirahatan di luar kota.
hari ini hari pertama kami bertemu setelah beberapa tahun dan saya membawa serta segerombolan saudara bernama 'nekad' di balik pasmina hitam saya.

Ibukota yang sesak dengan jumlah penduduk 9 juta di malam hari membuat otak-otak ini lebih gosong dari otak-otak ikan, dan saya ingin melarikan diri.
kami terjebak macet, diguyur hujan, kehilangan tiket tol dan kelewatan pintu tol dimana seharusnya kami keluar hingga dua kali bolak balik. perjalanan kami tempuh dua kali lipat lebih lama dari biasanya, hingga akhirnya tiba di rumah itu jam 4 pagi.
tepat ketika ayam berkokok, kami terlelap di atas kasur tipis yang digelar di ruang keluarga.

para laki-laki itu biasa hidup homogen dan tak menghiraukan keberadaanku. mereka ngobrol, mager, dan membicarakan gadis-gadis seenak jidatnya. Ketika kutegor tertangkap mata hanya mengenakan celana dalam setelah mandi, salah satunya berkata 'iya mending kakak nggak kuanggap cewek kan'

sambil tertidur di siang hari, sayup-sayup saya dengar denting gitar lagu-lagu romantis tahun 70 an bercampur suara ipod. mereka saling mengejek dalam segala hal, seolah hidup ini berada di atas panggung cafe ketawa.
boxer warna warni bisa dipakai bergantian, dan kaos mereka memiliki 4 sisi. istilahnya, set A set B set C set D. ya, ada saatnya becanda dan ada saatnya serius. saya terbengong ketika menemukan garis tipis pemisahnya. ya, garis itu sungguh ada.

ketika menceritakan perempuannya, si kriting menambahkan 'tapi gua ga mainan cewek', ketika menceritakan rumahnya, si gendut tiba-tiba berganti topik menjelaskan bahwa 'wanita itu ditakdirkan lebih susah dari laki-laki', dan si pendiam setia mengangkut magic jar, panci, piring serta sabun cair cap kambing satu liter saat diperlukan.

di waktu yang lain lagi, salah satu dari mereka tiba-tiba menghilang dan kembali sambil membawa susu cair rasa coklat. saya terbahak, oh mungkin dirimyu kelaparan ya boys, kataku dalam hati.
di hari libur, mereka bangun setelah matahari turun dan melewatkan dua kali jam makan. di hari tidak libur, hanya dengan satu tepukan beruntun, semua laki-laki itu bangun dengan sigap, mandi, sarapan dan siap bekerja dalam hitungan menit.

saya tak tahu mengapa mereka begitu, solider selalu berkata 'ayo sama-sama saja' dan menemani ini itu. Sedikit kata dan saling memahami. Seperti ada butterfly di hati dan pikiranku,

Jika sudah pernah menemukan homogen perempuan, yang ini homogen laki-laki. ...kita memang ditakdirkan berbeda untuk bersama...

Comments

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295