ada tawa,
dan ada cerita di baliknya:
Para perempuan berkebaya hijau toska itu teman-teman baikku. Kami bertemu di beberapa situasi dan mengalami banyak hal bersama. Ini kisahnya:
dan ada cerita di baliknya:
Para perempuan berkebaya hijau toska itu teman-teman baikku. Kami bertemu di beberapa situasi dan mengalami banyak hal bersama. Ini kisahnya:
- ID, lulusan jurusan serius dari kampus serius yang nyatanya seniman. Dia pemain teater dan bekerja di suatu kantor yang buka 24 jam. Kami bertemu di beberapa kegiatan kesekretariatan Gereja sampai akhirnya tau ternyata suamiku itu satu almamater dengannya, teman kecil!
- HR, perempuan cantik ini pendaki gunung sejati. Sejak kelas 5 SD dia sudah berjalan kaki 10 km ke sekolah dan setiap pagi sore mengambil air ke sumber. Kami bertemu di Stasiun Senen sebelum pendakian ke Semeru. Perawat yang selalu merawat teman sejawat.
- KR, aku selalu melewati kamarnya sebelum tiba di kamarku. Istilahku, dia selalu cihuy. Kami anak kosan sering bersama jalan-jalan makan pagi siang sore. Dia suka diving, naik gunung, berpetualang keliling Indonesia. Suatu hari, tanpa direncana, dia ketemu ES di Plawangan sebelum puncak Mahameru. Aih, kebetulan yang menarik.
- ER ini teman kosanku yang sebelumnya lagi. Dia kita sebut kakak pertama dan oleh karenanya, nasehat-nasehatnya kami percaya. Doi belon punya sim A tapi udah berani bermobil 400 km jauhnya. Pemberani dan pekerja keras.
- OS, teman baik yang terdampar di kantor bersamaku. Nyaris setiap jam makan siang kami duduk di sofa pojok Starbucks bersama ngomongin ini itu. Bersamanya, aku bertukar pengetahuan soal Suku Agama Ras dan Antar golongan (apa seh)
- IA, teman baik di kantor sebelumnya lagi yang sering kutelpon minta temenin makan baso bawah jembatan. Dia selalu ada dikala duka lara, kala ako sedih bete dan maunya cuman nyatok rambut. Sahabat sejati yang selalu ingat kirim kue ulang tahun padaku beberapa tahun belakangan. Uhuk!
- ME akhirnya sadar bahwa dia memang berjiwa owner setelah gonta ganti kantor setiap tahun. Kue segitiga buatannya selalu bikin aku ketagihan dan gak mau kubagi ama siapapun termasuk suami! Di hari pernikahan ini, dia mengelap jemari kakiku, menghapus kuteks ku untuk memberinya di warna kuteks baru.
- UE baru saja jadi sarjana setelah dua tahun belakangan sukses jadi ibu, istri dan mahasiswa yang baik. Kami last woman standing di Senat Mahasiswa Tarakanita. Sama-sama menikah dengan pacar pertama dan percaya kekuatan cinta.
- ON suka datang ke meja tempat duduk untuk meneteskan air mata. Katanya, pelukanku menenangkan. Padahal gombal. Dia EO WO sejati yang setia menawarkan diri selalu membantu apa saja yang keliatan tanpa pernah kelupaan.
- DE sedang berjuang 2 jam setiap hari setelah terbiasa 15 menit kantor - rumah. Tempat transit meluapkan duka lara kelelahan duniawi yang cantek baek hati tidak sombong rajin menabung ini suka tiba-tiba ngajak makan. Haha.
- ES nah ini dia satu-satunya orang didunia yang dicemburuin suamiku! Saking dekatnya kami, sejak pacaran aku suka lupa tuh kalo pacar lagi nunggu aku dikamar, akunya malah maen ke kamar dia. Kalo ama ES, never ending story deh. Mungkin kami sodara di kehidupan yang lalu.
Anyway, hanya 1 atau 2 diantara mereka yang saling kenal. Lainnya kenal ketika satu kali kukumpulkan di D Cost dan satu kali lihat-lihat isi ruangan di dalam gedung pernikahan. Mereka menawarkan diri membantu dan berkomunikasi dengan caranya masing-masing, dan karenanya beserta restu Tuhan alam semesta, berhasil membantu kami menyelenggarakan pernikahan dengan "apik".
Sekali lagi, terima kasih.
P.S. Ada pose alay: tanda stress. Maap pemirsa.
Comments