Skip to main content

SOLO Traveling

suatu hari, teman-teman seperjuangan backpacker ngobrol via FB Chat. Sudah cukup lama kami tak bepergian bersama karena alasan klasik, waktu. Susah nyari tanggal merah lah, belum bisa ambil cuti lah, shifting malam, dan sebagainya. Akhirnya kami memutuskan untuk Solo Traveling alias bepergian sendirian ke suatu tempat berjarak minimal 100 km dari tempat tinggal. Dilakukan max Juli 2014. nah nah tapi bener banget, "tempat tinggal" saya tuh ambigu. Eits watchout, Universe listen as always. Saat itu seorang temen becanda "ntar lu ke Bromo lagi, dari Malang" menyebutkan hometown dan salah satu tempat favorite saya. Eh seminggu kemudian, trip itu terjadi.

all by coincidence, berawal dengan sakitnya Kakak tercinta Ayah.
so here is my schedule

Jakarta Malang
Sabtu 5 April 2014
4:30 - 4:45 home - Kartika Chandra
5:00 - 5:40 Kartika Chandra - Terminal 1B Soekarno Hatta
6:15 - 7:45 SoeTa - Abdulrahman Saleh Malang

catatan:
Saya memilih naik Sriwijaya dengan pertimbangan perbandingan harga tiket pesawat dengan KA lagi- lagi tipis, tetapi beda waktu yang sangat lamoa. ( KA Gajayana 15 jam 840 ribu, Sriwijaya 1 jam 1.070 ribu) Dan seperti biasa, keamanan selalu kuutamakan jika bepergian sendiri.
Kali ini flight boarding lebih cepat 30 menit dari biasanya. Yup sangat aneh sekali.. :D

 
8:00 - 8:30 minum jeruk panas di Bandara, IDR 8.000 per gelas. Restoran di sini sudah mirip jakarta, Nasi Goreng dipatok antara IDR 20.000 - 25.000 dan yeah kelihatannya tak menarik. Better kau bawa bekal dari rumah, karena di SoeTa pun palingan hanya ada Beard Papa, sus isi seharga IDR 16.000.
 
9:00 NasiGoreng RiverSide
Nah tempat ini recommended nih, adem, music nya slow, listrik di mana-mana, atapnya kaca (bisa lihat hujan) dan menu makanan nya macem-macem, mulai nasi goreng seafood IDR 20.000 (yg paling kusuka) sampai ikan yang kita pancing sendiri di kolam samping. Jus nya pun kocak, kita boleh milih 3 - 5 jenis buah untuk di blender jadi satu. Kata dokter, minum 5 jenis buah dan makan 5 jenis sayur itu baik untuk kesehatan.



12:00 Bobok siang. Wakwak! Itulah indahnya traveling sendirian. Setelah capek bawa ransel besarmu sendiri, kena terik matahari dan kehausan, tentu kau boleh tidur kapan saja dimana saja.

15:00 Tahu Campur Lamongan.

ternyata ada rumah yang pemiliknya mencari kesibukan, dengan buka depot Tahu Campur. Slurupss enaks. Buat kalian yang belum pernah nyoba, isinya tuh: Lontong, Tahu, Daging, jemblem, Taoge, Selada, dan tentu bumbu Petis. Bumbu ini terbuat dari Udang yang sudah difermentasi dan dibumbu serupa, khas Jawa Timur an dah. Enaks! IDR 9.000 udah yang spesial ini.
22:00 Bromo Trip.
Kebetulan membawa saya masuk dalam kelompok serombongan koki untuk tour ke Bromo.
Dari Malang, mereka naik motor pribadi - bebek dan matic - sedangkan tugas kami adalah mengawal 16 orang itu. (bener loh ada yang jatoh keseret dua orang! haha!) 
 
22:00 - 23:00 persiapan dan beli perbekalan di Indomaret 24 jam. Harga sama ama Jakarta.
 
23:00 - 2:00 ke Bromo via Nongkojajar.
Jadi ada beberapa rute menuju Bromo. Well meskipun saya orang Malang, sampai hari ini sulit menjelaskan bagaimana cara ke sana sendirian selain naik kendaran pribadi. What a world! 5 - 10 tahun lalu, kita bisa naik kendaraan pribadi sampai "Penanjakan" lokasi melihat matahari terbit dan sampai kaki kawah Bromo di Padang Pasir. Saat ini, mobil pribadi harus diparkir dilokasi pintu masuk dan kita wajib menyewa jeep dengan harga flat IDR 600.000 untuk berkeliling di Area Bromo (Penanjakan, Kawah dan Bukit Teletubbies? - apaa coba - dulu gua bilang ini area off road *tepok jidat)
 
Jeep 4x4 Toyota
3:00 Para pengendara Jeep baru mau berangkat sekitar jam 3 agar tidak terlalu lama menunggu matahari terbit. Oh ai sedih.. 10 tahun lalu saya berangkat jam 12malam dari rumah dan cuz langsung ke Penanjakan, buka tenda di sana. Sudah dikenakan tarif parkir sih tapi thats all. Saat ini, IDR 10.000 per orang dan IDR 8.000 untuk mobil serta IDR 5.000 untuk motor. Alhasil kami bayar IDR 50.000 untuk 5 orang dan 1 jeep dan 1 driver. Kok bisa? (ya iyalah, ngobrolnya pake Bhs Jawa dong dan kedipin aja bapak yang jaga haha)
 
 
ini matahari yang dinanti,
I took a picture with my iPhone5 tanpa editing, maka beginilah hasilnya :D
 
lautan orang yang tadi menunggu matahari terbit
07:00 jam segini, orang bilang sudah siang dan kami harus beranjak ke tujuan selanjutnya, kawah Bromo. Aish saya betul-betul tidak nyaman dengan pengaturan trip ini semenjak Bromo makin komersial. Btw kalo mau pipis, bayar IDR 3.000 per orang ya :P
 
ini kawah yang akan kami singgahi
 
Gugusan Bromo Tengger Semeru
Desa terdekat, Kabupaten Lumajang
08:00 setelah sarapan, kami tiba di Kawah.
Saya memilih menulis sambil melihat keindahan pemandangan. Eh tiba-tiba ada bau minyak angin. Aish kau bisa minta dipijit bapak-bapak dengan tarif sekitar IDR 30 - 50.000 per 30 menit. Kuda, IDR 100.000 untuk sampai puncak kawah. Kalo untuk foto doang *tepok jidat IDR 10.000 saja. 
 
my best writing spot with Mt. Batok in front
09:00 sekali lagi si Driver mengajak buru-buru melanjutkan perjalanan. Damn. I cross my finger going here two people only so stay here half day! Ini moment langka yang tak bisa dijumpai di Jakarta. Ingin rasanya berantem, bilang "coba bapak saya ajak ke Grand Indonesia, tapi cuman 30 menit. pasti kesel kan?" tapii.. jangan-jangan mereka emang gak doyan ke Mall. Haha.
 
road view from Jeep


lautan pasir lokasi shooting Pasir Berbisik. mistis.
cowboy eh horseboy, yg bisa mengantar sampai puncak kawah

12:00 kami tiba di parkiran kendaraan lagi. Trip selesai.
Ada warung penjual kaos bertuliskan Bromo, dengan harga IDR 85.000 per kaos. Aish kayak saringan tahu loh. Saya tawar IDR 60.000 sampai bahasa jawa ku belibetan, gak berhasil. Buset. Gak jadi beli, belagak kayak nawar bajaj eh diabaikan ama penjual. Damn kenapa smua jadi komersil gini ya.. saya sedih sekali..
 
14:00 late lunch di Songsong, Singosari
Nasi goreng kuah in Chinnese Restaurant.
 
 
Minggu 6 April 2014
Sesudah bezoek saudara di RS Panti Nirmala yang luar biasa lengkapnya,
saya pergi sembahyang ke Gereja Kayutangan. Kelebihan Paroki ini selain posisinya yang strategis (klik link nya deh) misa nya jam 19.00 bow hehe. Diguyur hujan, tak bawa payung, masih adaptasi suhu Bromo dan Malang dingin panas, sedikit melankolis teringat 10 tahun lalu jaman ABG jd lektor di sana disuguhi live musik accoustic, eh ditembak di depan gereja tuaa *singin mode on* :))
 
20:30 Sayangnya misa misa di daerah selalu lebih lama dari di Ibukota. Pastor masih rajin berkotbah, dan para umat pun menyanyi mendayu-dayu perlahan lahan. Komuni sebisa mungkin dilayani oleh Pastor dan rohaniwan/wati, masih jarang pro diakon diperbantukan.
 
Disamping gereja ada Mc D tertua di Malang (ceile) tapi lebih tua umur saya sih. Di depannya ada KFC dan di depannya lagi ada Gramedia di sebelah Toko Oen (restoran tua dengan ice cream yahud seperti Ragusa di sini). Btw knapa ice cream tertua slalu deket gereja ya :D
 
Angkutan Kota terakhir biasanya beroperasi jam 22 dan Taxi harus ditelepon, karena jarang berlalu lalang. So whatchout guys if you travel alone in some small town.
 
Keesokan harinya, saya kembali ke Jakarta lewat bandara indah ini.
see background, ada gunung di balik awan awan..
So,
Rekapitulasi beberapa pengeluaran:
 
Jakarta - Malang Sriwijaya pp IDR 1.070.000
Xtrans KC - Bandara pp IDR 80.000
Airport Tax Jkt IDR 40.000
Airport Tax Mlg IDR 8.000
Air jeruk IDR 8.000
Nasi Goreng IDR 20.000
Jeruk Panas IDR 8.000
Tahu Campur IDR 9.000
Teh Manis IDR 3.000
Bromo Jeep IDR 600.000
Tiket Bromo IDR 50.000
Toilet Bromo 2x IDR 6.000
Nasi Goreng Kuah IDR 30.000
Jeruk Nipis Panas IDR 10.000
Hot Green Tea + Donut KFC IDR 26.000
Angkutan Kota IDR 3.000
Kripik Baso President IDR 20.000 per pax 250gr
 
PS
catatan pribadi "solo travel" akan kutulis di artikel lain yak. Kan yang ini gak bener-bener sndiri.. hehe. Pokoke yahud!

Comments

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295