Skip to main content

Dokter Gadungan

malam minggu lalu, saya menonton ini http://umn.ac.id/home/viewarticle/Pentas_ke_30_Teater_Katak_Dokter_Gadungan

nah, ini denah dan sedikit guidance jika kau akan menonton pertunjukan teater.

warna kuning, the best seat.
Jika pertunjukan diadakan di GBB Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, biasanya tempat duduk ini hanya untuk undangan. (pst jika ada yg memberimu cuma-cuma, langsung terima!)

warna merah, itu hot seat kedua.
posisi tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. semakin ke tengah semakin baik.

warna biru, itu hot seat selanjutnya.
menurut saya biru di belakang lebih nyaman daripada biru di depan, karena biasanya musisi duduk di depan dan membuat kupingmu pekak :P

hijau, yah itu pilihan terakhir. sungguh tidak nyaman duduk miring atau jauh dengan panggung.


Bla bla bla selain naskah nya memang oke, dari Moliere dan adaptasi dari Le Medecin Malgre Lui, yang kemudian diadaptasi kembali ke versi Indonesia oleh Asrul Sani. Anak-anak kuliahan memang punya 'rasa' sendiri ketika memerankan seseorang. Mereka cenderung bersemangat dan all out. Saya tidak tertidur sepanjang pertunjukan dan beberapa kali terbahak melihat ekspresi mereka. Suara dan gerak tubuh cukup dapat ditangkap dari seat G14 dan G16. Btw, posisi duduk dipisahkan angka genap dan ganjil, tak seperti bioskop XXI dan posisi A berarti paling dekat dengan panggung hingga terjauh di T, U atau V. Posisi ini juga berbalikan dengan XXI dimana huruf A berarti terjauh dari layar. Watchout guys ;)

Seusai pertunjukan, seperti biasa dilakukan oleh teater lain, moderator membacakan nama asli dan peran mereka satu persatu kemudian seluruh pemain, crew, produser serta sutradara berkumpul memenuhi panggung dan mengucapkan salam terima kasih pada penonton. Kira-kira seperti ini suasananya.

Comments

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295