Skip to main content

Papa (9)

Hai papa,

Apa kabar?
Kami landing safely satu jam lalu, setelah masuk dlm awan-awan. Hujan deras menjemput, waktu lokal menunjukkan jam 16:34

Seperti biasa, aku lari berkejar-kejaran dengan waktu di bandara. Damn tertulis di tiket gate 4, eh pindah ke gate 2. What a great airport, day by day makin banyak flight, beberapa penerbangan dialihkan ke Halim Airport, tapi tetep aja kocak.
Ranselku agak berat, ada laptop dan buku-buku, alhasil kami orang terakhir masuk pesawat. Lucky me, seat 21A itu trnyata persis di belakang seat bisnis, aisle pula, di gang! Jd penomoran utk bisnis 6-8 lalu 21dst. Aku baru tahu ada seat begini. So persis setelah metakkan carrier di cabin, pesawat bergerak.

SMS dari driver penjemput masuk ktika kunyalakan handphone. Kami naik Innova and guess what papa, aku duduk di depan bersama driver. My favourite seat! Yiha!

Ktika aku ketik ini, pemandangan di kanan kami Sungai coklat. Airnya dimanfaatkan masyarakat untuk rumah tangga, masak dan mandi. Aish! Mereka bangga dengan itu, krn memanfaatkan alam dan hidup bersama alam.

Lima jam ke depan kami berkendaraan sebelum tiba di hotel,
dan dalam hujan deras, udara dingin, minim pemandangan, berjarak ratusan kilo, aku merindukanmu...

Ku teringat moment naik gunung pertama ke Welirang bersama papa dan kita nggak sampai puncak karena ada asap belerang, kesiangan, lelah serta cuaca tak baik.

Saat itu aku sedih, sangat. Betapa berusaha sekeras mungkin, sekuat mungkin, dengan berjalan, membawa ransel berat, mengatur nafas, dst dst itu, belum tentu mendapat hadiah idaman 'sampai puncak gunung'.

Tapi papa benar, bahwa harus kuperhitungkan betul apa yang kucari di 'puncak' karena di sana sepi...

Papa aku menyayangimu,
Dengan seluruh kemampuan sekedar BBM bermanja padamu setiap hari serta mengusahakan bertemu sesering kumampu.
Ku terkejut permintaan terakhir papa untuk tak lagi pulang sendiri melainkan berdua, ah so I am on my way of that. Wish me..

On my journey,
Your lovely daughter,

Comments

Anonymous said…
sekarang papa di mana?
semangat terus yaaa
- ika, tukangpos

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295