Skip to main content

Mari kita lari, lari dan lari (2)

Sayang,

makasih ya semalem nemenin aku. It was crazy time for me... Aku merasa hidupku loss, luas seperti langit, yang nggak punya atmosfer, dan ketika ada benda-benda asing luar angkasa yang terbang mendekat, mereka bisa dengan mudah menyakitiku.
Aku sedih mengetahui sahabatku mendewakan harta, menyadari bahwa kita semua manusia yang punya nafsu 'raga' yang lemah, mudah dikacaukan setan.

Aku benar-benar merasa bersyukur bahwa bersamamu sekarang. Kamu yang itu, yang beriman teguh, bertanggung jawab dan sederhana. Aku setuju bahwa yang terpenting di hidupku saat ini ialah keluarga. Kalau kita berani dan mau melihat ke belakang, bukankah selama ini sudah sejauh ini kita perjuangkan? Kamu dengan keluarga besarmu, dan aku dengan keluarga kecilku yang itu.

Damn, bahkan ketika menulis inipun ada benda asing menghantamku, lagi-lagi dengan "uang" sebagai amunisiya.

Kamu mengajarkanku untuk berjuang, untuk "makin" berusaha, bangun, lari lari dan lari dengan segenap hati dan jiwa raga, mempergunakan nya bersama pikiran sebagai satu kesatuan.
Kamu mengingatkanku untuk menghargai hidup, dengan selalu mengajakku bangun pagi selain di hari liburmu. Haha. \^.^/

I am simple, but my life is not. So I need to struggle more and I'm glad you support me!

Sayang,
kupu-kupu pertama itu sudah punya taman bunga dan menghasilkan madu yang kemarin kubawa dari Malang. Manis, seperti rasa kesukaanku, dan menyehatkan walaupun akhir-akhir ini aku sering tak enak badan.

dalam kesibukanku,
aku terus menyayangimu,

Comments

asiknya yang lagi jatuh cinta. fotonya bagus deh!
semangat menulis surat cintaa. kamu udah nulis buat ibu?
Helga Jil said…
antara cenayang ato kebetulan, mba? itu barusan udh ku upload ya, hari ke 3 emang utk ibu ;)

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295