Skip to main content

Ketan Susu

Makan Indomie, Yuk/ Haish.. Masa ngajakin makan indomie?/ Eh ga boleh ya/ Haha. Ketan Susu Kemayoran aja/ Ketan kobok!

How to get there?

Ambil lah rute ke arah Pasar Baru. Lewati Pasar Baru di kiri mu dan Gedung Kesenian Jakarta di Kanan. Luruslah ke arah Timur, di perempatan lampu merah dengan Gedung Angkatan Laut yang terlihat di arah jam 1.
Ikuti jalan raya itu sekitar satu kilometer, dan kau akan menemui lampu merah lagi. Apartment Kemayoran terlihat di depan, dan belok lah ke kanan, dan warung ini tepat di sebelah kananmu.


Satu porsi ketan warna putih segumpalan tangan, dituangi susu kental manis putih juga, awesome! Rasanya manis dan gurih.. Makanlah dengan tempe goreng dan cabe rawit hijau. Enaks!
Saya orang kota Malang yang terkenal dengan tempe nya, dan saya sangat merekomendasi kan tempe ini! Ketika kami melongok ke samping, ternyata benar mereka membuat tempe ini sendiri. Kedelai yang diolah, diberi ragi dibungkus plastik rapi itu masih ada di kolong-kolong meja. Plastik dibuka, tempe dipotong, dimasukkan wadah berbumbu dan digoreng. Fresh from the oven.

Di sebelah warung ada toko lagu yang menjual CD dangdut dan lagu lama. Mereka memutar beberapa lagu menjajakan pada kami penikmat ketan susu. Backsound unik yang menarik.
Tampak di kejauhan beberapa muda mudi duduk di beton pemisah jalan raya, beton setinggi betis warna zebra hitam putih itu. Mereka pemilik Jakarta. Mereka menikmati ketan susu dan teh poci, oya teh tubruk yang disajikan dengan teko gerabah tradisional dengan isi pas 400 cc. Haha!
Mereka tertawa-tawa, mereka bahagia.
Seperti saya, seperti kami.

Comments

Ayu Welirang said…
Ngileeeeeeer mbaaaaaaaaaaaak... Pengen... :9

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295