setiap orang memiliki takdir yang harus dijalani.
Gadis berusia dua puluh tahun itu sering bertanya pada diri sendiri "apa yang kita cari dalam kehidupan ini?". Setiap kali bertanya dan setiap kali itu pula ia tidak mampu menjawabnya. "lalu apa?"
Brida pergi berjalan kaki sejauh 15 kilometer ke puncak bukit menjumpai seorang laki-laki tua, "ijinkan aku mempelajari sihir". Laki-laki itu menurunkan kedua sudut dalam alisnya sambil menyahut "untuk apa?" Brida menjawab "agar aku menemukan jawaban atas pertanyaanku". Laki-laki itu tersenyum. Mereka belajar bersama.
Hari pertama, Sang Magus meninggalkan Brida seorang diri di dalam hutan, hanya ditemani gelap malam. Brida ketakutan. Seluruh bayangan buruk terlintas dalam pikirannya. Tetapi beruntung, 20 tahun yang lalu dia dilahirkan di malam hari, dalam lingkaran terang api unggun bersama delapan penguasa hutan. Ditengah ketakutannya dia berteriak lantang "Kau dimana? aku sangat ketakutan". Sang Magus bersembunyi di balik pohon, menatapnya dalam diam. Malam hanyalah bagian dari hari, Brida melewatinya.
Hari kedua, ia menjumpai Wicca yang mengajarinya membaca kartu. Mereka menemukan gambar seorang wanita membuka paksa mulut Singa. Wicca meminta Brida memikirkan Pasangan Jiwa nya, dan Brida tak sanggup. Wicca menjelaskan: "hanya dengan memahami Pasangan Jiwa barulah kita bisa memahami bagaimana pengetahuan bisa terpancar melintasi waktu".
Brida terdiam dan gelisah. Wicca melanjutkan "Kita abadi karena kita semua adalah manifestasi Tuhan. Kau harus membiasakan diri dengan kenyataan bahwa ada sangat banyak hal yang tidak dan tak akan pernah bisa dijelaskan. Tuhan memutuskan melakukan beberapa hal tertentu dengan cara tertentu dan mengapa Ia melakukan ini merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh-Nya.
Pada awalnya, hanya sedikit manusia di bumi dan kini ada begitu banyak. Dari mana semua jiwa baru itu datang? Jawabannya sederhana, pada reinkarnasi tertentu kita membelah menjadi dua. Jiwa kita terbelah seperti juga kristal dan bintang, sel dan tanaman. Jiwa-jiwa yang baru itu pun pada gilirannya bertransformasi menjadi dua dan demikianlah, dalam beberapa generasi kita tersebar dan memenuhi sebagian Besar bumi. Kita membentuk anima mundi, Jiwa Dunia".
Lalu Brida bertanya "bagaimana caranya aku mengetahui siapa Pasangan Jiwa ku?"
Wicca tersenyum dan menjelaskan "dengan mengambil resiko kegagalan, kekecewaan, kehilangan arah, tapi tak pernah berhenti dalam pencarian menuju Cinta. Asal kau tetap mencari, pada akhirnya kau akan menang.
Kita bisa menemukan tiga atau empat Pasangan Jiwa karena jumlah kita banyak dan kita tersebar. Dan esensi penciptaan adalah satu saja, Cinta. Cinta adalah kekuatan yang membawa kita kembali menyatu, demi merangkum berbagai pengalaman yang terpancar keluar ke banyak kehidupan dan bagian dari dunia. Kita bertanggung jawab atas seluruh Bumi karena kita tidak tahu di mana mereka mungkin berada. Kita adalah para Pasangan Jiwa sejak awal waktu. Jika mereka baik-baik saja, kita juga akan bahagia. Jika keadaan mereka tidak baik, kita akan merasakan, betapapun kita tidak menyadarinya, sebagian dari rasa sakit mereka.
Dan di atas segalanya, kita bertanggung jawab atas pertemuan kembali, setidaknya sekali dalam tiap inkarnasi, dengan Pasangan Jiwa yang pasti akan berpapasan di jalan kita. Meski hanya sekejap, karena waktu yang sekejap itu membawa sebentuk Cinta yang begitu dalam hingga mampu membenarkan seluruh sisa hari yang kita miliki"
"Kita mungkin juga membiarkan Pasangan Jiwa kita berlalu tanpa menerima mereka, atau bahkan menyadari keadaannya. Maka kita membutuhkan inkarnasi berikutnya untuk menemukan Pasangan Jiwa itu. Dan akibat keegoisan kita, kita dikutuk dengan siksaan terburuk yang pernah ditemukan manusia untuk diri mereka sendiri: kesepian"
Brida merasa sangat istimewa, lalu dia melanjutkan belajar...
Gadis berusia dua puluh tahun itu sering bertanya pada diri sendiri "apa yang kita cari dalam kehidupan ini?". Setiap kali bertanya dan setiap kali itu pula ia tidak mampu menjawabnya. "lalu apa?"
Brida pergi berjalan kaki sejauh 15 kilometer ke puncak bukit menjumpai seorang laki-laki tua, "ijinkan aku mempelajari sihir". Laki-laki itu menurunkan kedua sudut dalam alisnya sambil menyahut "untuk apa?" Brida menjawab "agar aku menemukan jawaban atas pertanyaanku". Laki-laki itu tersenyum. Mereka belajar bersama.
Hari pertama, Sang Magus meninggalkan Brida seorang diri di dalam hutan, hanya ditemani gelap malam. Brida ketakutan. Seluruh bayangan buruk terlintas dalam pikirannya. Tetapi beruntung, 20 tahun yang lalu dia dilahirkan di malam hari, dalam lingkaran terang api unggun bersama delapan penguasa hutan. Ditengah ketakutannya dia berteriak lantang "Kau dimana? aku sangat ketakutan". Sang Magus bersembunyi di balik pohon, menatapnya dalam diam. Malam hanyalah bagian dari hari, Brida melewatinya.
Hari kedua, ia menjumpai Wicca yang mengajarinya membaca kartu. Mereka menemukan gambar seorang wanita membuka paksa mulut Singa. Wicca meminta Brida memikirkan Pasangan Jiwa nya, dan Brida tak sanggup. Wicca menjelaskan: "hanya dengan memahami Pasangan Jiwa barulah kita bisa memahami bagaimana pengetahuan bisa terpancar melintasi waktu".
Brida terdiam dan gelisah. Wicca melanjutkan "Kita abadi karena kita semua adalah manifestasi Tuhan. Kau harus membiasakan diri dengan kenyataan bahwa ada sangat banyak hal yang tidak dan tak akan pernah bisa dijelaskan. Tuhan memutuskan melakukan beberapa hal tertentu dengan cara tertentu dan mengapa Ia melakukan ini merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh-Nya.
Pada awalnya, hanya sedikit manusia di bumi dan kini ada begitu banyak. Dari mana semua jiwa baru itu datang? Jawabannya sederhana, pada reinkarnasi tertentu kita membelah menjadi dua. Jiwa kita terbelah seperti juga kristal dan bintang, sel dan tanaman. Jiwa-jiwa yang baru itu pun pada gilirannya bertransformasi menjadi dua dan demikianlah, dalam beberapa generasi kita tersebar dan memenuhi sebagian Besar bumi. Kita membentuk anima mundi, Jiwa Dunia".
Lalu Brida bertanya "bagaimana caranya aku mengetahui siapa Pasangan Jiwa ku?"
Wicca tersenyum dan menjelaskan "dengan mengambil resiko kegagalan, kekecewaan, kehilangan arah, tapi tak pernah berhenti dalam pencarian menuju Cinta. Asal kau tetap mencari, pada akhirnya kau akan menang.
Kita bisa menemukan tiga atau empat Pasangan Jiwa karena jumlah kita banyak dan kita tersebar. Dan esensi penciptaan adalah satu saja, Cinta. Cinta adalah kekuatan yang membawa kita kembali menyatu, demi merangkum berbagai pengalaman yang terpancar keluar ke banyak kehidupan dan bagian dari dunia. Kita bertanggung jawab atas seluruh Bumi karena kita tidak tahu di mana mereka mungkin berada. Kita adalah para Pasangan Jiwa sejak awal waktu. Jika mereka baik-baik saja, kita juga akan bahagia. Jika keadaan mereka tidak baik, kita akan merasakan, betapapun kita tidak menyadarinya, sebagian dari rasa sakit mereka.
Dan di atas segalanya, kita bertanggung jawab atas pertemuan kembali, setidaknya sekali dalam tiap inkarnasi, dengan Pasangan Jiwa yang pasti akan berpapasan di jalan kita. Meski hanya sekejap, karena waktu yang sekejap itu membawa sebentuk Cinta yang begitu dalam hingga mampu membenarkan seluruh sisa hari yang kita miliki"
"Kita mungkin juga membiarkan Pasangan Jiwa kita berlalu tanpa menerima mereka, atau bahkan menyadari keadaannya. Maka kita membutuhkan inkarnasi berikutnya untuk menemukan Pasangan Jiwa itu. Dan akibat keegoisan kita, kita dikutuk dengan siksaan terburuk yang pernah ditemukan manusia untuk diri mereka sendiri: kesepian"
Brida merasa sangat istimewa, lalu dia melanjutkan belajar...
Comments
I think i should read it also....
miss you jilo,, ibu sekre direktur sibuk bgt... kapan bisa membicarakan kehidupan lagiii bareng dican jugaa??