Skip to main content

Day 9 - tube "Top"

#Misi21 Day 9

mengenakan dress, tube top dan menonton si "Top"

Saya tidak cantik, dan tidak pernah merasa cantik. Rambutku ikal bergelombang, hidung bundar, kulit coklat dan badan besar. Bentuk-bentuk yang bertolak belakang dengan model Indonesia. Alhasil, saya nggak pede. Blas! Saya malas dandan, tepatnya takut terlihat cantik, karena pengalaman memberitahu bahwa cantik ialah kelemahan. Perempuan cantik mudah diganggu orang, dilecehkan di jalan, mudah mendapat pacar dan sulit menikah, karena laki-laki yang menyukainya belum tentu mau memperistrinya :D

Tub top itu saya beli tahun lalu, ketika berencana pergi dugem, bergerak-gerak di ruangan penuh suara musik indah. Tetapi rencana hanyalah rencana. Baju itu saya bawa kemana-mana bersama si rencana. Ke Bali, Surabaya, Phuket dan masih teronggok tidak terpakai hingga pagi itu. Iseng, saya mau cantik! eh saya mau percaya diri! ah apalah namanya, yang pasti dia saya jejalkan dalam tas bersama sebuah blazer. Lets see what will happend, kataku dalam hati. Di kantor, kuletakkan pakaian itu di atas meja dan kufoto via bb lalu kukirim ke teman baikku. "Kalau nanti malam aku pakai itu, bagaimana menurutmu?" jawabnya "cantik kok Jil" Halah..

Singkat cerita, pukul 5 sore saya berlari ke toilet basement, bertemu teman baik, berdandan bersama lalu lari ke gedung lain untuk merayakan Natal. Aneh rasanya merasa cantik. Idih.. Dalam hati saya berteriak, hai tub top akhirnya saya memakaimu. Horei!


Acara Natalan berlangsung lebih dari dua jam, maka saya pulang duluan untuk pergi membeli barang kebutuhan bobos. Mall itu keren dan iseng teman baik saya mengajak nonton. Ada film bagus, judulnya Billionaire. Dia sudah nonton satu kali dan bersedia nonton lagi! Aihh sekeren apa filmnya?


Lima menit pertama, saya mengumpat ngumpat. Maaf, saking cintanya sama Thailand, saya menghindari segala hal tentang Thai dannnn malah dipertemukan dengan kebetulan. Sawadeekha! Ringkas cerita, ada seorang laki-laki muda berusia 19 tahun yang suka main games online, dia menang dan menjual senjatanya secara online juga. Dia kaya mendadak, saldo tabungannya bertambah banyak dalam waktu singkat dan tiba-tiba account games online nya di block. Ya, thats prohibited.

'Top' sudah tak suka belajar di sekolah, maka berusaha berdagang mesin DVD. Rugi parah, lalu berdagang kacang. Mesin kacang berjuta juta dibeli, stan di sewa, cabang dibuka lalu bangkrut parah. Orang tua Top terpaksa pindah ke China dan meninggalkan rumah sitaan. Top dipaksa ikut pindah dan dia menolak. Perempuan manisnya secara kebetulan memberi ide untuk menjual rumput laut. Sekali lagi, usaha yang dilakukan gila-gilaan.
Top lahir tahun 1984, hari ini usianya 27 tahun. Dia sudah melunasi hutang orang tuanya (40 juta bath - sekitar 200 milyar rupiah) dalam kurun waktu 2 tahun, dan disebelah inilah rumput lautnya. Tao kae noi dalam Thai yang berarti pengusaha muda. Ijasah terakhirnya tetap, SMA saja.




"ada banyak hal kucatat dalam pikiranku.
satu hal yang pasti, memikirkannya lebih berat dari mengerjakannya,
so just do it!"

Comments

Unknown said…
Mantap...Bnar sekali "manusia adalah makhluk peng-usaha" jadi LAKUKAN lah krn memikirkannya jauh lbh berat daripada memikirkannya.hehe.. =)
Btw, utang bokapnya "Top" 40 juta Bart coba dikalikan saja dengan rupiah, klo 500 perak y berarti 200 Miliar rupiah..fantastis y..hehe.. =p
Helga Jil said…
hadohh aku salah mengingat angka lagi hahahaha..
berarti 200 Milyar, oke, saia edit. makasii :D

eh, banyak ya, astaga!
dian santi said…
oleh karena itulah aku ga mau dibilang cantik *sigh*
dian santi said…
oleh karena itulah aku ga mau dibilang cantik *sigh*

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295