Skip to main content

Day 8: Setrika di Kantor

Hari ini agak berat, saya mulai kehilangan kreatifitas.
Ada banyak ide terlintas dalam pikiran dan tak serta merta kuambil. Sebuah pernyataan besar kutambahkan dalam misi ini,"tujuan hidup"

Akhirnya hari ini saya berhasil:
  • menyetrika pakaian di kantor, dengan setrika uap.
  • tidak mendengarkan lagu. (kau tau lagu kan, rangkaian kata-kata yang didendangkan dengan music dan nada)


Beberapa tahun lagi, saya yakin akan berada di dalam sebuah rumah yang penuh suara obrolan, canda, tawa, music, lagu, televisi dan suara benda-benda yang bergerak. Saat itu saya memiliki beberapa anak dan tinggal bersama suami tercinta.

Maka saat istirahat makan siang tadi, kuberanikan menelepon seorang sekretaris direksi yang memiliki setrika, dan mohon ijin meminjam setrika itu.
Lucky, dia langsung bilang "naik aja!" Di ruangan arsipnya, kulihat bentuk setrika yang aneh itu, mirip vacuum cleaner.
Dua orang office boy and girl mengajari saya cara mengoperasikan setrika uap itu. Mudah sekali. Pertama, kita perlu mengisi tabung dengan air hingga penuh. Selanjutnya, sambungkan ke listrik, tekan tombol on, dan atur suhu temperaturnya. Sekitar 1 menit kemudian, uap panas keluar dari ujung gagang setrika. Nah, saat inilah kita harus meletakkan pakaian yang akan kita setrika di gantungan yang sudah tersedia. Gantungan ini portable, dapat disesuaikan dengan ukuran kemeja, celana atau kaos kaki dan saputangan.

Saya meminjam pakaian olahraga sekretaris direksi sebagai kelinci percobaan. Bahannya terbuat dari katun agak tebal dan memang kusut. Satu dua tiga kali digerakkan ke atas bawah, terasa uap air panas merata ke seluruh area, dan pakaian itu terlihat licin. Cepat sekali! Memang, dia meninggalkan rasa agak basah di pakaian, tetapi sekitar 30 detik kemudian sudah menguap dan kering. Hal ini membuat saya berpikir, berarti kita bisa menyetrika pakaian yang sedang dipakai dong? Haha! Dan memang iya. Dont worry, all safe.
Hangat namun tidak akan merusak kulitmu. Sangat recommended. Konon, harganya tak sampai jutaan. Maka jika dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, kita bisa mempergunakan setrika uap ini. Kain hasilnya juga terlihat licin.

Hal kedua, tidak mendengarkan lagu.

I love music, song and instrument. I often don’t remember the title nor the singer and I do remember the na na na, irama dan liriknya. Music is my life and suddenly I remember, life is music.

Maka hari ini kuputuskan, hanya mendengarkan music alami bukan lagu buatan orang. Ah its wow! Awalnya semua ini membosankan, kemudian ketika suara hati saya mendominasi, menjadi menyedihkan, lalu entah kenapa sore ini mendadak menyenangkan.

Alami. Seperti, ada gabungan irama na na na dari segalanya. Gabungan suara keyboard dengan jari-jari saya, suara langkah orang mendekat menjauh, suara air keluar dari galon dispenser, suara AC di atas langit-langit, derit roda meja pengantar minuman, dengung suara listrik, suara klik klik mouse, suara mesin printer dan fax, suara music sayup sayup dari meja sebelah dan tentu suara orang-orang yang tak satu pun sama. Dari itu semua saya belajar ke peka an :)

Comments

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295