"jauh di mata, dekat di hati"
Seperti itulah kira-kira saya dengan Ibu saya, selama ini.
Seperti itulah kira-kira saya dengan Ibu saya, selama ini.
Dan hari ini, saya membuat kebetulan yang indah agar bisa dekat di mata dan dekat di hati dengannya. Seharian ini saya bersamanya, hanya berdua saja dengannya, tanpa ayah dan adik kakak, berjarak maksimal 5 meter dengannya (selain ketika ke kamar kecil, tentunya).
Yes, it sounds crazy and I did it ;)
Hari ini kami sarapan bersama di Gokana Tepan, duduk berdua di sofa, saling menceritakan kegiatan keseharian, tertawa bersama, saling mencoba makanan masing-masing.
Selanjutnya kami pergi ke Matahari, mencari baju Natal dan sepatu Natal. Istilah itu saya ambil dari istilah teman-teman di Nusa Tenggara Timur. Mereka yang merayakan Natal, biasa memiliki sepatu Gereja dan baju Gereja. Kedua benda itu biasanya terbuat dari bahan berkualitas nomor satu, barang terbaik yang mereka miliki dan khusus dipakai saat pergi ke Gereja saja, untuk menghadap Tuhan.
Saya berusaha selalu dekat dengan Ibu, mencarikan nomor dan warna sepatu yang cocok dengannya, membantunya mencoba pakaian Natal, membayar di kasir dan membawakan barangnya. Pulangnya kami ke Mc Donalds, makan kentang goreng dan ice cream sambil tertawa-tawa.
Sesampai di rumah, kami tidur siang bersama, lalu bergantian mandi dan berdandan, serta pergi ke Gereja. Duduk berdampingan di Gereja, berlutut bersebelahan, saya berdoa syukur.
Terima Kasih atas kesempatan ini, Tuhan...
Comments