Skip to main content

Day 12 - Sepeda Listrik

Dua kali sebulan, Jalan Sudirman dan atau Jalan Rasuna Said dikhususkan untuk pengendara sepeda. Setiap kali itu juga saya memaki-maki mereka.
"mau olahraga kok di jalan raya, makan tempat, bikin macet, dan kenapa juga sampai menutup ruas jalan selebar itu, toh jumlah mereka tidak sebegitu buanyaknya. *sigh!"
Tak kenal maka tak sayang, maka siang ini saya menengok para sepeda itu di parkiran kantor. Jumlahnya tidak banyak, dan ada sebuah yang menarik, Lithium Electric Bicycle.


Tidak seperti sepeda biasa, sepeda ini digerakkan oleh arus listrik. Maka, kita tak perlu mengayuh, cukup di gas dan wess, sepeda bergerak dengan cepat. Saya mencoba dengan bersemangat lalu mengetes rem yang ternyata pakem dan tentu saja, gabruk gruduk dag dug, jatuh. Haha! Di samping ini indikator baterai sepeda. Seperti kita lihat, bukan sekedar setang biasa dan tak ada indikator kecepatan seperti layaknya sepeda motor.

menurut saya, kita bisa menambah jenis klasifikasi kendaraan roda dua diantara sepeda gowes dan sepeda motor, sepeda listrik!

Di bawah ini bentuk setang utk gas. Namun jangan kuatir, jika ingin benar-benar memfungsikannya sebagai sepeda yaitu mengayuh pedal nya (yang katanya sehat karena bikin keringetan) cukup lepas colokan listrik penghubung ke dinamo. Benar-benar serba guna. Teman saya pemilik sepeda ini bercerita, ada beberapa jenis sepeda listrik dengan beraneka bentuk warna dan berat. Ada yang bisa dilipat, yang berbentuk seperti sepeda gowes, ada untuk laki-laki, perempuan, ada yang kecil dan hanya satu kesamaannya yaitu kotak merah di tengah-tengah. Seperti lampu pijar, pilihannya juga berdasarkan voltase 250 watt, 350 watt, dll. more in www.betrix.co.id Saya sempat terpikir untuk membelinya, karena ringan, multifungsi, tanpa plat nomor, pajak dan kartu parkir. Sayangnya, jalanan di Jakarta belum memadai untuk memarkir sepeda ini. Teman saya sering harus mencari pohon atau pagar besar ketika untuk mengikatnya saat parkir. As usual, takut dicuri orang. Oh Indonesiaku.. :)

Comments

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

WFH? WTF? Hehehe Work From Home

 Hai gaes, long time no see!  life goes membenamkanku dalam rumah, bersama secarik judul WFH alias Working From Home atau bekerja dari rumah. Hari ini sudah resmi 11 bulan aku di rumah. Luar biasah! 1. Bekerja, masih mengerjakan yang ituuu di situuuu jugaa 2. Menemani Ojoss yang beranjak dewasa buahahaa, lucky one! Sejak aku hamil besar, melahirkan, 40 hari, 3 bulanan, sampai MPASI 6 bulan dan saat ini udah 9 bulan, kami selalu bersama oyeah! Saya sampai sewa freezer ASIP saking melimpahnya dan next week ampe udah habis masa nya dan ASIP nya masih uga banyaak maka mo dijadiiin sabun ajaa. Ojoss yang selalu tersenyum tertawa dan sekarang ampe udah bisa tiba-tiba nongol di bawah meja kerja, gelitikin kaki. Yups ampe sempet diare entah karena makan apa, demam, campak, tapi juga ikut staycation berenang ria di bathup hotel lucuk hahaha.  3. Menemani Arga yang sudah sekolah oye! Arga yang sudah menanti-nanti kapan sekolah, disurvey bertahun-tahun sebelumnya, segala persiapan termasuk pengan

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295