I am lucky bird, universe is my family, rain and sun are my brothers, this amazing world is my home...
Suatu sabtu sore yang cerah, saya makan malam bersama sahabat, namanya Carmeli. Seperti biasa, kami membicarakan kejadian di masa lampau dan ide-ide tengil untuk masa depan. Dia anak pertama yang optimis, selalu serius menata hidupnya di balik wajah kocaknya. hari ini dia jatuh cinta. setelah lelah tertawa, kami berjalan-jalan melihat-lihat benda benda indah.
Melewati etalase parfum, saya ingat kalau parfum saya sudah nyaris habis. Lalu saya bertanya pada penjaga, apakah mereka juga memberi diskon untuk merk parfum saya. Ups, jangankan memberi diskon, ternyata bahkan parfum itu tidak ada. not ready stock. Carmeli tertawa lalu berkata kan parfum mu sama ama aku cin..
Iya, suatu hari Carmeli menginap di rumah saya, mengenakan piama saya, lalu tersenyum di depan cermin Oh Jilo, bahkan parfum kita sama.. gimana bisa? hahaha
maka sore itu dia berkata "tapi Jilo, aku udah nemu aroma lain yang lebih cocok. jadi parfum itu untuk kamu aja ya, kamu mau?"
ahai.. thanks Carmeli!
foto disamping ini, sebelah kanan milik saya, sebelah kiri milik Carmeli (yang akhirnya jadi milik saya juga) :)
Suatu hari yang lain, kami akan merayakan farewell atasan tercinta. Dress code hari itu ialah Batik. maka seluruh undangan telah kami beri informasi bahwa DRESS CODE: BATIK.
Dan tentu saja, ada beberapa atasan yang lupa memakai batik. Maka kami pergi membeli batik untuk beberapa atasan tersebut. Lucu sekali, kami mengenakan batik, pergi ke toko batik untuk membeli batik.
Di toko batik, saya menemukan sebuah kemeja batik untuk laki-laki yang keren, yang motifnya sangat mirip dengan batik yang sedang saya kenakan.
Saya senang sekali.. karena kain batik yang saya kenakan itu pemberian seorang atasan sekitar 2 tahun lalu sebagai oleh-oleh dari Solo. Lalu saya berikan kain batik itu kepada penjahit langganan saya di Bandung, dan dia menjahit dengan model yang menurut dia baik.
Kebetulan yang menarik.
Tiba-tiba, terbersit dalam pikiran saya untuk membeli kemeja batik laki-laki itu, untuk pacar saya (kelak).
Dan ketika mematut - matut di depan kaca, membayangkan siapa pacar saya dan kira-kira ukurannya M atau L atau XL, saya tertawa dalam hati. Bukan kah memang mudah, mencari sampulnya, mencari pakaiannya, mencari mobil atau mencari segala bentuk benda duniawi lainnya? Kekayaan itu mudah dicari dan mudah hilang.
Lalu saya putuskan, dari pada sekedar membeli kemeja batik, lebih baik saya mencari 'pacar' saya dulu.
Bukankah kepribadian yang keren lebih susah dicari dan lebih abadi? ;)
Suatu sabtu sore yang cerah, saya makan malam bersama sahabat, namanya Carmeli. Seperti biasa, kami membicarakan kejadian di masa lampau dan ide-ide tengil untuk masa depan. Dia anak pertama yang optimis, selalu serius menata hidupnya di balik wajah kocaknya. hari ini dia jatuh cinta. setelah lelah tertawa, kami berjalan-jalan melihat-lihat benda benda indah.
Melewati etalase parfum, saya ingat kalau parfum saya sudah nyaris habis. Lalu saya bertanya pada penjaga, apakah mereka juga memberi diskon untuk merk parfum saya. Ups, jangankan memberi diskon, ternyata bahkan parfum itu tidak ada. not ready stock. Carmeli tertawa lalu berkata kan parfum mu sama ama aku cin..
Iya, suatu hari Carmeli menginap di rumah saya, mengenakan piama saya, lalu tersenyum di depan cermin Oh Jilo, bahkan parfum kita sama.. gimana bisa? hahaha
maka sore itu dia berkata "tapi Jilo, aku udah nemu aroma lain yang lebih cocok. jadi parfum itu untuk kamu aja ya, kamu mau?"
ahai.. thanks Carmeli!
foto disamping ini, sebelah kanan milik saya, sebelah kiri milik Carmeli (yang akhirnya jadi milik saya juga) :)
Suatu hari yang lain, kami akan merayakan farewell atasan tercinta. Dress code hari itu ialah Batik. maka seluruh undangan telah kami beri informasi bahwa DRESS CODE: BATIK.
Dan tentu saja, ada beberapa atasan yang lupa memakai batik. Maka kami pergi membeli batik untuk beberapa atasan tersebut. Lucu sekali, kami mengenakan batik, pergi ke toko batik untuk membeli batik.
Di toko batik, saya menemukan sebuah kemeja batik untuk laki-laki yang keren, yang motifnya sangat mirip dengan batik yang sedang saya kenakan.
Saya senang sekali.. karena kain batik yang saya kenakan itu pemberian seorang atasan sekitar 2 tahun lalu sebagai oleh-oleh dari Solo. Lalu saya berikan kain batik itu kepada penjahit langganan saya di Bandung, dan dia menjahit dengan model yang menurut dia baik.
Kebetulan yang menarik.
Tiba-tiba, terbersit dalam pikiran saya untuk membeli kemeja batik laki-laki itu, untuk pacar saya (kelak).
Dan ketika mematut - matut di depan kaca, membayangkan siapa pacar saya dan kira-kira ukurannya M atau L atau XL, saya tertawa dalam hati. Bukan kah memang mudah, mencari sampulnya, mencari pakaiannya, mencari mobil atau mencari segala bentuk benda duniawi lainnya? Kekayaan itu mudah dicari dan mudah hilang.
Lalu saya putuskan, dari pada sekedar membeli kemeja batik, lebih baik saya mencari 'pacar' saya dulu.
Bukankah kepribadian yang keren lebih susah dicari dan lebih abadi? ;)
Comments
kamu juga, ayo caiyo!