Skip to main content

a Mother

this new year shocking me with lot of revolution. I gotta new position at work which is delighted me - thanks God I'm no longer butler (haha!) and mostly, being a mother.
Ibu, mama, atau apapun namanya, I already being a mother in two months! oh wow! don't you think it is really wow? all aspect in my whole life change. I had prepared, couple of years and damn I'm surprised! merujuk judul tulisan teman baikku, "is it ok to be not ok" here I am now.

semua diawali dari proses kelahiran yang menyeramkan - ups sorry to say that - di rumah sakit terpercaya yang dari awal sudah dengan sadar kupilih baik-baik. RS Carolus. subuh itu, aku merasakan kontraksi. well, ini kehamilan pertama, maka sebenarnya ku tak paham benar apa itu "kontraksi". googling sana sini, bertanya sana sini, all i find out is something strange in my stomach. ibuku yang memang sudah serumah denganku menyarankanku segera ke rumah sakit. aku masih menundanya. belum yakin, dan toh itu hanya 1 dari beberapa ciri-ciri kelahiran yang akan tiba. suami SIAGA ku exited dan tidak seperti biasanya, dia sudah bangun, ketika aku keluar kamar mandi. dia sudah menyiapkan mobil! aku bertanya, kenapa? dia bilang, dedek bayi masuk dlm mimpinya seperti permintaan kita, mengabarkan bahwa dia akan segera lahir. dengan perut besar, kaki bengkak, dan perasaan nggak karuan, kami bergegas ke rumah sakit.
di ruang partus - istilah para dokter - yang menyeramkan itu, hasil CTG bayi ku dinyatakan bagus. kontraksinya bagus sekali, dan ciri-ciri sudah ada cairan yang keluar, juga bagus. sayangnya, belum ada pembukaan. uhuk! apa ini maksudnya?
singkat kata, kami tiba di RS jam 3 pagi, dan anakku lahir jam 0030 keesokan harinya. aku sempat dua kali diinduksi - dipancing agar dedek bayi mau segera keluar - diinfus dan diberi oksigen. itu pertama kalinya kurasakan berada diantara hidup dan mati.

pulang ke rumah dengan bahagia bertiga, bersama si bayi mungil, kami disarankan untuk tidak bepergian selama 40hari. hari-hari ku isi dengan: nenenin Arga, gantiin popok n bobok. thats all! setelah 40hari sampai hari ini, kami belum sanggup pergi berdua saja. pernah kupaksakan bertiga ibuku, dan yang ada kami berhenti-berhenti beberapa kali karena aku harus nenenin Arga. mama nggak berani nyetir matic, dan aku belum bisa nenenin sambil nyetir.

setelah Arga berumur satu bulan, perjuangan ditambah, pumping asi. dalam hal ini, banyak pendapat kontradiktif soal asi eksklusif sampai 6 bulan, susu formula, memerah asi dengan tangan - metode Marmet -, memompa asi dengan pompa manual atau dengan elektrik. aku pusing. beberapa kali mengunjungi dokter laktasi dan mengeluarkan uang yang tidak sedikit, akhirnya aku memilih menyiapkan asi eksklusif dari sekarang via pompaan elektrik. kau tau, berapa sering harus memompa? di usia Arga sekarang, tiap 3 jam. dan berapa sering Arga minta ku nenenin? juga setiap 3 jam, selama kira-kira 1 - 3 jam. maka hari-hari ku isi dengan nenenin n mompa, sambil lari-larian makan, mandi, dan sedikit menulis.

bukan hanya lelah, aku capek, exhausted, nggak karu-karuan rasanya. sebagian besar karena hormon, sebagian lagi ya karena memang aku berubah.

kita sering melihat postingan ibu-ibu tentang perkembangan anaknya atau tentang berapa ASIP yang berhasil mereka pompa di Instagram. tadinya, Jil single berpendapat "emang dunia lo anak lo doang?" tapi mungkin memang begitu adanya. kalo dulu Jil single pernah ditanya atasan "kamu nggak punya dunia lain?" sekarang Jil double bilang, ada Pak.

foto ini kuambil sendiri, Arga abis nenen
day by day,
I realize that being a mom is not only labor or raise her children, but also to be their 1st role model.
being a mom is not about how you feeding them, but how you give 'em clue for his curiosity.
it is not about your money, your ability, your ingenuity, but your sincerity of love.
love him. love him simply.

Comments

Anonymous said…
Menjadi Ibu, menjadi cermin pertama yang dilihat sepasang mata manusia.
Menjadi Ibu, menjadi bunyi pertama yang dilihat sebentuk janin sejak ia hanya mendengarkan satu-satunya irama: Detak jantung Sang Ibu.

Selamat Jilo, dipilih oleh Arga untuk menjadi seorang Ibu.

-Paramita

Popular posts from this blog

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

Berani Berbagi, via Jakarta Hitching Race (I)

hari ini saya sangat berbahagia jam 7.30 pagi sarapan ketoprak di pojokan Jln Panglima Polim V briefing di "3F Rumah Komunitas" dan memulai Jakarta Hitching Race. apakah hitching itu? tumpangan gratis! konon, di eropa dan amerika sana, penduduk biasa memberi tumpangan bagi penduduk lain yang akan pergi ke suatu tempat. banyak orang di dunia telah mempraktekkannya. kelompok www.couchsurfing.org berinisiatif melakukan hal serupa di Jakarta. kota besar dimana jumlah penduduknya 12juta di siang hari dan 9juta di malam hari serta luas jalan raya sudah lebih sempit dari jalan mobil (jika seluruh mobil yang ada di Jakarta dikeluarkan ke jalan raya, jalan raya sudah tak mampu menampungnya) bersama keberuntungan, saya bergabung bersama dua teman saya yang lain. kami membawa selembar peraturan, berlembar-lembar tulisan semacam "berani berbagi? kami boleh ikut sampai xxx" hingga tulisan "nebeng dong"