Skip to main content

Sehat dengan Diet Mayo!

Nowadays,
orang berlomba hidup sehat, mulai dari lari pagi di Car Free Day sepanjang Jalan Sudirman, minum banyak-banyak Infused water, hingga Diet Mayo. Saya tertarik ikutan mencoba.

Infused water kukenal sekitar 5 tahun lalu, ketika menemani Dokter Chiropractic monthly meeting di Anyer. Mereka meletakkan jar berisi strawbery dan jar berisi irisan jeruk lemon di ruang meeting. Kita jadi lebih tertarik minum air putih, karena selain tampilannya yang apik, rasa air putihnya lebih segar dan beraroma. Ini gambar infuse water yang saya temukan di website dan yang saya coba hari ini. Hihi.




Lembaran menu Diet Mayo kutemukan sepuluh tahun lalu, persis sesudah Ebtanas SMA. Untuk mengisi liburan, saya belajar memasak dua kali sehari. Mulai bangun pagi, belanja, memilih daging dan sayur, memasak, mencuci peralatan makan. Sayangnya, sindrom "makan enak" ketika liburan itu muncul. Haha! Gagal di hari ke 4. Ini menu dahsyat itu.





Seru bukan!
Belakangan ini, banyak teman berhasil, seperti juga banyak Artis yang berhasil (temukan berita mereka di Google) maka, tahun lalu saya mencoba lagi. Dan sekali lagi gagal. Aish!

Ngobrol sana sini, kutemukan sebuah tips, sepotong kata sederhana. KOMITMEN. Damn! I've been dealing with this word since I was a kid. It is definitely not an easy matter for me.

Maka, kutemukan seseorang yang kira-kira komitmen bersamaku (yeah I find last statement memang ambigu :P) - si Pacar - dan kami memulai lah Diet Mayo ini. Yey yey yey! Perjuangan dimulai semenjak mengatur menu. Tinggi dan berat badanku 160/ 62 sedangkan pacar 185/ 84. So saya akan memasak 1 porsi dan dia 1,5 porsi! Btw, kutambahkan mumbling an doa sambil memasak setiap pagi, semoga kami berdua sehat dan sukses dan menjadi lebih baik. Hihi! Amin!

Ini persiapan memasak Hari 1
Bangun jam 5.30 pagi. Rrrg. Selesai memasak jam 7 pagi. Hadow.
I used to wake up at 7 AM then arrived office at 750, work till 10 PM and, yeah it happened long time a go. Not today. Now I realize need a huge change. Here I am.

persiapan masak lunch n dinner day 1
ini menu makan siang kami
hasil masakan makan siang day 1
Day 2

Mulai eneg. Kemarin, si Pacar pusing dan berkeringat dingin karena tubuhnya adaptasi dengan asupan kalori tak sebanyak biasa. Pagi ini, saya yang kelelahan. Berusaha mempercepat koordinasi tangan untuk memasak, mencuci peralatan sekaligus dandan dan berangkat jam 730. Siang nanti ada Business English Class dan sorenya ada Yoga class. Kemarin malam Badminton Class. Somehow I exhausted. In a future, I wanna be a mom! And I feel somehow that this is kind of test! \^.^/ Do you think that I will pass?

Menu makan malam Day 2
Sayangnya hari ini tak seindah kemarin. Daging sapi dan ayam kurebus malam sebelumnya, lalu siang hari ini wuek rasanya tak enak. Ayam si pacar bau di jam 15. Dagingku dan daging nya sama sama tak habis, karena keras dan tak berasa. Huhu... garam, we miss you.

Day 3

Si pacar psikotes.
Alhasil kutambahkan 2 buah telur rebus untuknya sarapan. Pepaya untuk cemilan dan makan siang malam yang masih mirip seperti kemarin. Ini gambar persiapanku di pagi hari. Kentang kurebus di dalam magic jar (kuatir Ibu kos minta tambah uang Gas hahaha) Lihatlah satu persatu, apa saja yang perlu dipersiapkan. Banyaks yowh!


Persiapan Day 3
Malamnya kami belanja.
Kali ini di Lotte. Ternyata harga cabe lebih murah dari di tukang sayur! Tetapi harga mangga jauh lebih mahal. Alhasil si mangga kukembalikan lagi ke rak nya, setelah ditimbang dan ketauan harganya. Hihi.

Day 4
this day.
will keep you update, gals...

Comments

Popular posts from this blog

Honeymoon 3 - Bandung

Konon kabarnya,  Traveling Bulan Madu  beramai ramai lagi nge trend. Dan tanpa sengaja, kami mencobanya.  Its been really nice ! D + 21 Floating Market Cottonwood Bed and Breakfast Miss Bee Providore Diawali chatting dengan sahabat untuk maen bareng, bersama suaminya dan suami saya, what a lovely first double couple date after our marriage , kami akhirnya memutuskan bermobil ke Bandung. Dia dan suaminya sebenernya suka naik gunung dan moto, seperti juga saya dan suami saya. Tapi kali ini dedek bayi sudah 19 minggu di perutnya asik kaaaan maka kami mencari tempat yang aman damai tentram.  Kami berangkat dari rumah jam 5 pagi, menjemput si sahabat dan berangkat dari rumahnya jam 5.55. Alhasil, jam 8.30 pagi sudah keluar Gerbang Pasteur dari tol Cipularang.  Setelah ngobrol sana sini, kami putuskan untuk ke Pasar Apung - Floating Market - Lembang sebelum waktu check in jam 14.00. Udah ada yang pernah ke sana? ya belon ! Haha google map menjadi andalan yang tepat ! Percaya

Berani Berbagi, via Jakarta Hitching Race (I)

hari ini saya sangat berbahagia jam 7.30 pagi sarapan ketoprak di pojokan Jln Panglima Polim V briefing di "3F Rumah Komunitas" dan memulai Jakarta Hitching Race. apakah hitching itu? tumpangan gratis! konon, di eropa dan amerika sana, penduduk biasa memberi tumpangan bagi penduduk lain yang akan pergi ke suatu tempat. banyak orang di dunia telah mempraktekkannya. kelompok www.couchsurfing.org berinisiatif melakukan hal serupa di Jakarta. kota besar dimana jumlah penduduknya 12juta di siang hari dan 9juta di malam hari serta luas jalan raya sudah lebih sempit dari jalan mobil (jika seluruh mobil yang ada di Jakarta dikeluarkan ke jalan raya, jalan raya sudah tak mampu menampungnya) bersama keberuntungan, saya bergabung bersama dua teman saya yang lain. kami membawa selembar peraturan, berlembar-lembar tulisan semacam "berani berbagi? kami boleh ikut sampai xxx" hingga tulisan "nebeng dong"

Gede

im thanking you, untuk keras hati menguatkan niat dan tekat, memaksakan otot paha depan dan betis menahan rasa sakit menjejak ribuan langkah terjal ke atas, membiarkan bokong mengeras terbang ke atas menumpu tubuh besarku, untuk mengajarkanku kesabaran, merasakan indahnya berjalan bersama teman-teman. teman yang baru kutemui pertama kali, yang sedang kuingat namanya, yang lucu, yang muda, yang sakit, yang mendadak diharuskanNya menghabiskan waktu bersamaku saat itu juga tanpa pilihan lain untuk memintaku berbagi, pada para laki-laki tangguh, ganteng, hebat, yang berharga diri tinggi, meringan sedikit kesakitan mereka, menyalurkan optimisme, menularkan senyum tawa semangat suka cita. atas rasa takut, kala ku berjalan sendiri menerobos hutan gelap penuh pohon berakar kuat, yang belum pernah kulewati sebelumnya, tak peduli berapa gunung pernah kudaki, berapa waktu pernah kuhabiskan sendiri, atas rasa hangat, suara ayah jam 5:32 hari minggu 8 september dari puncakmu 295